Tahukah Anda bahwa kulit kita dihuni oleh 182 spesies bakteri, jauh lebih banyak dari jumlah spesies yang ada di kebun binatang.
Bakteri-bakteri tersebut sebagian hidup permanen di kulit kita namun ada pula yang sekadar mampir. Wah..wah.
Tapi kita tidak perlu khawatir akan keberadaan bakteri-bakteri itu. Menurut Dr Martin Blaser dari New York University School of Medicine, bakteri tersebut telah ada sejak lama dan banyak di antaranya yang berguna untuk tubuh.
Belum lama ini Blaser dan rekannya melakukan "safari mikroba" pada daerah lengan enam orang sehat, untuk mengetahui populasi bakteri di kulit manusia, organ tubuh terbesar.
Hasil riset tersebut dipublikasikan dalam National Academy of Sciences. Ada 182 spesies bakteri yang berhasil diidentifikasi dan diperkirakan paling tidak ada 250 spesies di kulit manusia.
"Sebagai perbandingan, sebuah kebun binatang yang lengkap mungkin hanya memiliki 100 atau 200 spesies. Jadi ada banyak sekali spesies yang hidup di kulit kita, padahal kami hanya meneliti daerah lengan saja," katanya.
Bakteri, atau mikroorganisme dipercaya sebagai mahluk hidup pertama yang ada di muka bumi. Meski banyak yang menyebabkan penyakit, namun kehadiran bakteri juga membuat tubuh kita berfungsi normal, misalnya bakteri di saluran cerna yang membantu proses pencernaan.
"Tanpa bakteri yang baik, tubuh kita tidak bisa bertahan,’ kata Dr Zhan Gao, salah seorang peneliti. Para peneliti mencatat, mikroba di tubuh kita mungkin melebihi jumlah sel.
Keberadaan bakteri di kulit tubuh manusia sudah sejak lama diketahui, namun Blaser dan koleganya menggunakan teknik molekular berdasarkan DNA untuk mengumpulkan data dengan akurasi tinggi. Ternyata dengan metode tersebut ada 8 persen bakteri baru yang diidentifikasi.
Sebagian bakteri merupakan "penduduk" yang menempati wilayah kulit, berasal dari empat genus:
Staphylococcus
Streptococcus
Propionibacteria
Corynebacteria
sedangkan sisanya merupakan "penduduk tidak tetap"
Bakteri yang ada di kulit ada untuk melindungi kita. Karenanya tim peneliti menyarankan agar kita tidak terlalu sering mencuci tangan karena itu sama saja dengan menghilangkan salah satu "lapisan" pelindung tubuh kita.
Pada setiap orang, populasi bakteri berubah dari waktu ke waktu, meskipun genus tertentu tetap tinggal. Para peneliti juga menemukan bahwa populasi bakteri pada laki-laki berbeda dengan perempuan.
Sebelumnya, tim peneliti tersebut telah melakukan riset terhadap bakteri yang ada di perut dan esophagus (kerongkongan). Rupanya bakteri yang ada di dalam tubuh berbeda dengan populasi di luar tubuh, seperti kulit.
"Mikroba telah hidup di tubuh binatang selama milyaran tahun, dan mikroba yang sekarang ada di tubuh kita bukan tiba-tiba, mereka ikut berevolusi bersama kita," kata Blaser.
baca lebih lanjut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar